Food ingredients Asia (FiA) 2024 Hadir Kembali di Indonesia
Pameran bahan baku untuk pangan (makanan dan minuman) terbesar di ASEAN akan kembali dilaksanakan pada 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo). Mengusung tema "Elevating the Future of The Food Value Chain Through Innovation and Sustainability". Pameran FiA 2024 adalah tempat untuk memperluas jaringan dengan ribuan penjual dan pembeli global dalam sektor bahan makanan, minuman, dan bahan alami.
Group Director ASEAN, Fi Asia (Thailand) Co Ltd, Rungphech Chitanuwat mengatakan bahwa FiA 2024 di Indonesia adalah pameran terbesar bahkan dibandingkan dengan yang di Thailand dan Indonesia pada pameran FiA sebelumnya. “Food Ingredients (Fi) Asia 2024akan menjadi edisi ke-28 untuk acara Food Ingredients (Fi) di Asia. FiA juga terus berkembang secara konsisten selama 20 tahun terakhir,” ujarnya dalam Konferensi Pers pertama FiA Indonesia 2024, di Artotel Gelora Senayan Hotel Jakarta, 22 Juli 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman memaparkan mengenai aspek keberlanjutan yang sangat penting karena menyangkut berbagai hal mulai dari bahan baku, pemeliharaan lingkungan, konservasi air dan keberlanjutan sumber daya lainnya. “Pentingnya isu ini termasuk pada bahan baku perlu dielaborasi lebih jauh, sehingga mencari alternatif yang lebih berkelanjutan tentu akan menjadi potensi yang sangat besar,” tuturnya.
Peneliti Senior SEAFAST Center IPB University, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya keberlanjutan yang dikemas dalam suatu nilai pangan. “Nilai pangan kalau dirumuskan secara mudah adalah hasil kali dari keamanan pangan, gizi, mutu, dan keberlanjutan,” ungkapnya. Lebih lanjut, Purwiyatno menjelaskan masing-masing nilai tersebut seperti pada keamanan yang harus dipenuhi baik dari aspek jasmani dan rohani, lalu aspek gizi yang terdiri dari zat nongizi (bioaktif, fungsional) dan zat gizi menyehatkan yang dibagi dengan zat gizi tak-menyehatkan. Kemudian, mutu mulai dari kenampakan/tampilan, tekstur, sensori yang dibagi dengan harga, lama penyajian, serta faktor keberlanjutan (faktor sosial, ekonomi, lokal, kesejahteraan dll.) yang dibagi dengan jejak karbon. Fri-35