Tantangan Pengembangan Tempe Bagi Industri Pangan


 

Tempe merupakan produk pangan yang telah diakui dunia sebagai produk Indonesia. Selain nilai kearifan lokal dan budaya, tempe juga menjadi produk pangan yang kaya akan zat gizi. "Di Indonesia, konsumsi tempe menyumbang 10% kebutuhan protein nabati dan merupakan produk fermentasi yang menghasilkan senyawa bioaktif untuk kesehatan," jelas Ketua Forum Indonesia, Prof Made Astawan dalam Seminar Nasional Peluang Pengembangan Tempe dan Produk Kedelai Bagi Industri Pangan dan Farmasi Masa Kini dan Nanti yang diselenggarakan di Bogor pada 27 April 2017.

 

Ia menjelaskan bahwa kandungan kalsium dalam tempe mempunyai nilai bioavailabilitas sebesar 66%. Selain itu, kandungan asam lemak bebas dan asam amino bebas dalam tempe membuat makanan ini mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.

Terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan tempe, antara lain standar higiene yang harus dipenuhi oleh para usaha kecil menengah (UKM). 

Diperlukan pula diversifikasi produk dan inovasi serta citra tempe, misalnya pengemasan, inovasi hidangan, dan pengembangan produk dari tempe seperti suplemen bioaktif dari tempe. Fri-29