Pentingnya Pengembangan Ingridien Pangan Lokal Yang Menyehatkan


 

Berdasarkan data Nielsen's New Global Health and Ingredient-Sentiment, survei yang dilakukan di 63 negara menunjukkan bahwa 89% konsumen Indonesia mengurangi konsumsi bahan pangan yang tinggi kandungan gula, garam dan lemak.

 

"Ingridien pangan masih dan akan terus berkembang di Indonesia, termasuk ingridien yang mempunyai efek fisiologis yang menyehatkan bagi tubuh," tutur Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI), Prof. Hanny Wijaya dalam jumpa pers Health Ingredient (Hi) South East Asia di Jakarta pada 2 Maret 2017 lalu.

Terkait dengan ingridien menyehatkan, Head of Nutrifood Research Center, Susana menyontohkan beberapa ingridien seperti stevia, inulin, protein whey dan oat yang sudah bisa dikembangkan secara luas. "Namun ketersediaan bahan baku ingridien-ingridien tersebut masih terbatas, sehingga sebagian besar masih impor," jelas Susana.

"Adanya pameran Health Ingredient South East Asia ini diharapkan menjadi media bagi para pelaku usaha, pemerintah, asosiasi dan akademisi untuk bertemu dan bersinergi dalam pengembangan ingridien pangan yang menyehatkan," tutur Event Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Maria Lioe. Pameran ini rencananya akan diselenggakan di Jakarta International Expo pada 22-24 Maret 2017 mendatang. Fri-29