Tahun ke-5 Penyelenggaraan Olimpiade IAAS




Olimpiade IAAS ke-8 sukses terselenggara bulan Oktober lalu. Dengan tema "Responsibility to ensure future Environmental, Agricultural and Societal Sustainability Through a Real Movement” penyelenggaraan IAAS tahun ini membawa suasana yang berbeda. Beberapa rangkaian acara pun digelar diantaranya yakni Round Table Discussion (RTD) yang mengangkat topik ‘Zero Waste’, yang membahas Zero waste tidak hanya berasal dari hal-hal yang bersifat materi, tetapi juga energi, sumber daya manusia dan waktu.


Kegiatan lain yakni Agroquiz, yang merupakan kompetisi antara mahasiswa IPB TPB (mahasiswa tingkat satu IPB) yang adu kepintaran pengetahuan dasar seputar pertanian. Ada 25 tim yang ikut perlombaan Agroqiuz ini. Setiap tim diberi 50 pertanyaan pilihan ganda dan 25 essay dengan sumber pertanyaan ada pada buku Pengantar Ilmu Pertanian yang dikarang oleh Andi Hakim Nasoetion. Dari 25 tim, sebanyak sembilan tim lolos dan masuk sebagai finalis LCT yakni Lomba Cepat Tepat. Finalis LCT dibagi menjadi 3 tim. Pada sesi pertama finalis diharuskan menjawab pertanyaan pilihan ganda sebanyak 10 buah. Sesi kedua, finalis diminta mengisi kotak yang kosong, sedangkan sesi ketiga adalah lomba menjawab cepat tepat dengan menggunakan bell setelah panitia membacakan pertanyaannya. Dari Sembilan tim ini akan diseleksi kembali menjadi 3 finalis. Even ini dimeriahkan oleh kehadiran siswa sekolah dasar di sekeliling kampus, siswa-siswa ini dinamakan Junior Gro – Enviro Ambassador yang kini berubah nama menjadi Junior Agro – Enviro Competition (JAEC). 


Ajang yang tak kalah dinanti dalam IAAS ini adalah National Debating Contest of Agriculture (NDCA). Memasuki tahun ke-5, ada 10 tim yang ikut bertanding dalam acara debat ini yakni dari Universitas Indonesia, Universitas Bakrie, Universitas Atmajaya, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Setelah proses seleksi, masuk sebagai finalis adalah tim debat dari Universitas Indonesia  dan tim debat dari IPB. Tim IDC (IPB Debating Community)keluar sebagai pemenang pertama diikuti oleh tim debat dari Universitas Indonesia sebagai 1st runer up, Universitas Bakrie dan Atmaja pada posisi sama yakni 2nd runner up.


Acara utama dalam rangkaian kegiatan IAAS ini adalah Seminar Nasional. Seminar nasional ini diikuti oleh perwakilan beberapa universitas di Indonesia yang termasuk ke dalam keluarga besar IAAS. Seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat ahli dibidangnya, seperti Prof Hasjim Bintoro yang memaparkan tentang penelitiannya mengenai eco-friendly agriculture; Dosen dari Departemen Biologi, Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc., yang memaparkan tentang peran bioteknologi yang dapat memaksimalkan produktivitas komoditi pertanian; serta pembicara dari UNIC, Mr Satya  S Tripathi yang menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi bidang pertanian karena perubahan iklim.