Manfaat Mengurangi Garam bagi Penderita Diabetes


 

Jumlah penderita diabetes di seluruh dunia diperkirakan meningkat secara tajam oleh International Diabetes Federation.  Tahun ini saja disinyalir terdapat 285 juta orang yang menderita diabetes, dan kemungkinan akan mencapai 438 juta dalam 20 tahun mendatang.  Lima negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar adalah Rusia, India, Cina, Amerika Serikat, dan Brazil.
 
Untuk menghadapi hal tersebut, banyak penelitian yang dilakukan di berbagai negara berkaitan dengan diabetes.  Salah satunya berkaitan dengan hubungannya dengan pola diet. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cochrane Collaboration Renal Group menunjukkan bahwa diet rendah garam dapat membantu penderita diabetes menurunkan tekanan darahnya dan mengurangi risiko serangan penyakit ginjal.  Menurut ketua tim peneliti, Rebecca Suckling, walaupun masih membutuhkan penelitian lanjutan, namun sebaiknya penderita diabetes mengurangi 5-6 g konsumsi garam hariannya.
 
Penelitian tersebut melibatkan 254 pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2.  Para pasien setuju untuk mengurangi asupan garamnya dalam jumlah besar selama seminggu untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tekanan darah.
 
Pengurangan garam 2 g perhari saja sudah dapat mengurangi tekanan sistolik darah sebesar 7 mmHg dan tekanan diastolik darah sebesar 3 mmHg setelah seminggu.  Selain itu, pasien diabetes yang secara signifikan berhasil mengurangi tekanan darahnya, ternyata juga memiliki tingkat risiko serangan penyakit ginjal yang rendah.  
Asupan garam yang tinggi selama ini memang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah.  Untuk penderita diabetes, tekanan darah tinggi tentu akan berdampak fatal, karena dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung, dan juga penyakit ginjal. 
 
oleh :  Foodnavigator.com
 
 
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Februari 2011)