Menentukan Dampak Suatu Produk Terhadap Lingkungan


Isu lingkungan kini menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih produk, termasuk pangan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi industri pangan untuk mendesain proses dan produknya menjadi lebih ramah lingkungan. Salah satu metode untuk melakukan evaluasi adalah dengan LCA (Life Cycle Assesment). “LCA merupakan teknik untuk mengetahui dampak suatu produk dalam siklusnya terhadap lingkungan,” ujar Manager Environment Tetra Pak, Caroline Babendererde, pada Seminar dan Workshop Indonesian Life Cycle Assesment on Food Products yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta, 23-24 November lalu.Lebih lanjut Caroline menjelaskan, bahwa LCA bukanlah sebuah keputusan. “Tetapi LCA patut menjadi pertimbangan dan panduan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam kaitannya dengan lingkungan”. Pada dasarnya terdapat empat tahapan dalam LCA, yakni 1) penentuan tujuan dan cakupan LCA, 2) inventory analysis, 3) impact assesment, dan 4) interpretasi.

Berkenaan dengan pentingnya LCA tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Justus Liebig University Giessen mendirikan Indonesian Institute of Life Cycle Assessment on Food Products (ILCA). Menurut, Ketua Panitia –Dr. Wahyu Supartono, ILCA akan melakukan penelitian dan kajian tentang LCA di industri pangan Indonesia sebagai upaya memberikan masukan tentang penggunaan energi yang efisien dan pengelolaan limbah yang tepat dan bermanfaat. “Selain itu, juga akan dilaksanakan program pengajaran yang membahas LCA, mulai dari konsep dasar, sampai dengan implementasi dalam agroindustri secara umum,” tutur Wahyu.
Turut hadir sebagai pembicara utama antara lain Prof. Dr.-Ing. Elmar Schlich (Justus-Liebig University Giessen) dan Helmut Schmitz (Head of Public Affairs, Dual-System Germany). Ketiga pembicara yang hadir memaparkan pengalamannya berkaitan dengan LCA selama dua hari.

Oleh : Fri-09

 

(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Januari 2012)